Friday, 31 July 2015

Tutorial: Satu Bandana Dua Gaya


Setelah sukses membuat scrunchie (ikat rambut) dan rok sendiri, kali ini Little A mencoba menjahit bandana. Ide, pola dan tutorial bandana bolak-balik ini saya dapatkan dari blog Jess. Tersedia pola untuk dewasa dan anak-anak. Kami membuat yang untuk anak-anak. Ukurannya pas banget untuk Little A, 7 tahun. Kami mengerjakannya berdua. Little A menggunting pola pada kain dan menjahit lurus. Saya yang memasukkan elastik, jahit tindas dan menyambungkan bandana dengan elastiknya. Pola bisa diunduh gratis di sini

Bahan:
- Dua lembar kain katun beda motif, masing-masing 6x35 cm
- Dua lembar kain katun untuk penutup elastik (bisa sama atau beda motif), 4x30 cm
- elastik lebar 2cm, panjang 15 cm
- perlengkapan menjahit

Lama pengerjaan: 30 menit
Level: mudah

Cara Membuat:
Siapkan kain, lipat jadi dua. Cetak dan gunting pola dari blog Jess dan gunting kain mengikuti pola. Tidak perlu dilebihkan untuk jahitan.

Thursday, 30 July 2015

Why We Sew

Little A dan mesin jahit baru

Saya selalu bangga mengakui kalau saya anak penjahit. Setiap mengisi kolom keterangan pekerjaan orang tua, selalu saya isi: penjahit. Tapi saya sama sekali tidak bangga dengan kenyataan bahwa saya tidak bisa menjahit, hiks. Setidaknya tidak sampai level membuat baju yang bisa dipakai.

Bapak saya penjahit dan ibu saya mempunyai toko alat-alat jahit. Sejak kecil, saya sudah ikut membantu berjualan di toko dan bisa mengoperasikan mesin obras, wolsom, pembuat lubang kancing dan pembuat kancing bungkus. Ketika SD dan SMP, saya bebas berkreasi dengan kain-kain perca (kadang cukup lebar) untuk membuat tas kain dan aksesori lain. Ketika zaman kuliah, saya berjualan sprei yang saya jahit sendiri dengan meminjam mesin jahit Bapak, untuk menambah uang saku saya yang sangat terbatas. 

Tapi itu saja, saya tidak pernah berminat sungguh-sungguh belajar menjahit. Apalagi bercita-cita menjadi penjahit. Di mata saya, profesi penjahit sungguh kurang keren dan pekerjaannya pun bikin pusing menghadapi permintaan pelanggan yang aneh-aneh dan demanding. Level dikejar 'deadline' nya lebih mengerikan daripada deadline menulis :D Ibu juga menyekolahkan saya sampai sarjana agar saya tidak 'cuma' jadi penjahit.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...