Hasil |
Toko ini sudah ada sejak saya belum lahir. Sejak kecil sampai kuliah, saya tinggal di ruko ini. Bagi saya yang lebih sering pegang buku dan komputer daripada pegang mesin jahit, toko Ibuk ini biasa-biasa saja. Ada hebatnya sih, dari hasil jualan di toko ini dan hasil jahitan Bapak, orang tua saya bisa menyekolahkan saya sampai lulus sarjana (Kimia UGM, btw :p). Hebat dari segi apa yang dihasilkan, tapi dari segi dagangan Ibuk saya, nggak ada menariknya sama sekali di mata saya. Beda dengan pengamatan Little A. Menurut dia, toko Uti (Mbah Putri) is the best. We can find everything in Uti's shop, begitu kata Little A yang selalu senang bisa mengambil sesuatu di toko Uti, entah itu pita, karet rambut, bando dan pernak-pernik lainnya.
Little A ada benarnya. Setelah saya insaf mulai belajar menjahit lagi agar bisa mengajari anak-anak menjahit, saya merindukan toko Ibuk yang serba ada. Dulu ketika saya SD dan masih senang membuat ini itu sendiri, semua bahan tinggal ambil. Obras wolsom tersedia tinggal pakai. Tapi sekarang setelah tinggal jauh dari Ibuk, rasanya gimana gitu harus keluar rumah untuk beli alat-alat jahit. Dan memang, toko alat jahit Ibuk lengkap banget, lebih lengkap daripada beberapa toko alat jahit yang saya datangi di Surabaya ini. Owalah, ternyata toko PENI ini keren juga. *baru nyadar*
Little A di depan toko |
Ibuk saya melayani pembeli |
Kali ini saya belanja bahan-bahan untuk membuat craft ini itu, meski belum tahu nantinya bakal jadi apa: benang, bisban/bias tape, kain felt, kain beludru (kata Ibuk saya, Little A pasti suka), kancing bathok, pengait tas, kancing magnet, spool/bobbin, velcro/perekat, elastik hitam dan tali karet rambut warna-warni. Ketika sudah menghitung total harga belanjaan dan siap-siap membayar, Ibuk bilang, "rasah wae." Lha gimana? Saya nyengir-nyengir nggak enak. Lha ini nanti untuk dijual lagi je? Tapi itulah Ibuk saya, beliau sudah merasa gembira saya mau belajar menjahit lagi. Ibuk senang banget saya perlihatkan foto Little A yang sudah wangun pegang mesin jahit. Ibuk senang anaknya kembali ke asalnya, akarnya.
Begitulah, belanjaan saya didiskon 100%.
Update harga alat jahit Agustus 2015 |
No comments:
Post a Comment