Thursday, 27 August 2015
Sewing Birthday Gifts for Nino
Nino, bapaknya anak-anak, suami saya, ulang tahun bulan Agustus ini. Karena sudah punya mesin jahit sendiri, kami nggak perlu repot-repot beli kado, tinggal jahit kado sendiri aja. Eh, lebih repot jahit kado ya daripada beli kado? Hehehe. Tapi lumayan loh, lebih ngirit dan tentu saja lebih berkesan buat yang diberi kado.
Saya sudah berburu kain katun Jepang yang laki banget motifnya di toko kain Ongko Joyo di Pasar Pucang Surabaya. Saya beli tiga motif untuk kami bertiga jahit, saya, Big A, dan Little A. Tentu jahitnya sesuai kemampuan masing-masing ya. Setelah semedi semalaman, akhirnya saya punya ide untuk menjahit kado spesial apa untuk Nino. Tadaaa.... ini dia hasilnya. Bisa ditebak apa dijahit siapa?
Labels:
birthday gift,
bookmark,
boxer,
celana,
celana kolor,
dompet,
dompet kartu,
kado,
kado ultah,
kids sewing project,
pembatas buku,
piyama,
sewing with kids
Wednesday, 12 August 2015
Tutorial Dompet Velcro Simpel
Saya pengen belajar menjahit dompet. Cari-cari inspirasi di Pinterest, nemu tutorial dompet velcro ini. Sejauh pengembaraan saya berburu tutorial, dompet velcro ini yang paling gampang dibuat. Cocok untuk pemula dan masih belajar seperti saya. Bisa juga dibuat bareng anak-anak.
Bahan:
1. Satu lembar kain felt ukuran 25 cm x 12,5 cm.
2. Satu lembar kain katun ukuran 25 cm x 12,5 cm.
3. Velcro/perekat 10 cm
4. Bisban/bias tape
5. Benang jahit yang warnanya sesuai, jarum pentul dan gunting.
6. Mesin jahit dan setrika
Lama Pengerjaan: 30 menit
Level: Mudah.
Labels:
belajar menjahit,
dompet,
dompet velcro,
felt,
kain flanel,
kids sewing project,
sewing with kids,
tutorial
Monday, 10 August 2015
Belanja: Toko Alat Jahit PENI
Hasil |
Toko ini sudah ada sejak saya belum lahir. Sejak kecil sampai kuliah, saya tinggal di ruko ini. Bagi saya yang lebih sering pegang buku dan komputer daripada pegang mesin jahit, toko Ibuk ini biasa-biasa saja. Ada hebatnya sih, dari hasil jualan di toko ini dan hasil jahitan Bapak, orang tua saya bisa menyekolahkan saya sampai lulus sarjana (Kimia UGM, btw :p). Hebat dari segi apa yang dihasilkan, tapi dari segi dagangan Ibuk saya, nggak ada menariknya sama sekali di mata saya. Beda dengan pengamatan Little A. Menurut dia, toko Uti (Mbah Putri) is the best. We can find everything in Uti's shop, begitu kata Little A yang selalu senang bisa mengambil sesuatu di toko Uti, entah itu pita, karet rambut, bando dan pernak-pernik lainnya.
Labels:
alat jahit,
belanja,
Magelang,
Salam,
toko,
toko alat jahit
Tuesday, 4 August 2015
Tutorial: Ikat Rambut Scrunchie
Membuat ikat rambut alias scrunchy (ejaan Ostrali-nya Scrunchie) bisa jadi pilihan sewing project untuk anak-anak. Caranya gampang dan bahannya mudah. Untuk anak cewek, hasilnya bisa dipakai sendiri. Untuk cowok, bisa dikasih ke ibu, nenek, tante, adik, kakak, bu guru atau temennya yang cewek dong ;) Karet rambut ini ukurannya all-size ya, bisa dipakai dewasa atau anak-anak.
Bahan:
1. Satu lembar kain ukuran 11,5 cm x 75 cm. Jangan pakai kain yang terlalu tebal. Kami memakai katun Jepang. Kalau beli setengah meter kain yang lebarnya 1,5 meter bisa jadi delapan ikat rambut.
2. Elastik lebar 1cm. Perlu 25 cm per ikat rambut.
3. Peniti untuk membantu memasukkan elastik.
4. Benang jahit yang warnanya sesuai, jarum tangan, jarum pentul dan gunting.
5. Mesin jahit
Lama Pengerjaan: 20 menit
Level: Mudah. Untuk pemula/anak-anak mulai usia 7 tahun.
Bahan:
1. Satu lembar kain ukuran 11,5 cm x 75 cm. Jangan pakai kain yang terlalu tebal. Kami memakai katun Jepang. Kalau beli setengah meter kain yang lebarnya 1,5 meter bisa jadi delapan ikat rambut.
2. Elastik lebar 1cm. Perlu 25 cm per ikat rambut.
3. Peniti untuk membantu memasukkan elastik.
4. Benang jahit yang warnanya sesuai, jarum tangan, jarum pentul dan gunting.
5. Mesin jahit
Lama Pengerjaan: 20 menit
Level: Mudah. Untuk pemula/anak-anak mulai usia 7 tahun.
Labels:
aksesoris,
ikat rambut,
kids sewing project,
scrunchie,
scrunchy,
sew for girls,
sewing with kids,
tutorial
Sunday, 2 August 2015
Unboxing: Mesin Jahit Singer Simple 3232
Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga membeli mesin jahit portabel untuk belajar menjahit bersama anak-anak. Ibuk saya pernah menawari mesin jahit 'pusaka keluarga', singer jadul warna hitam yang dipakai Ayah saya ketika pertama kali buka usaha jahitan. Tapi saya nggak sanggup menerima warisan pusaka ini, terlalu berat bebannya :)
Seperti Emak-Emak kekinian lainnya, saya browsing dulu sebelum memutuskan membeli mesin jahit. Ada banyak review mesin jahit portabel yang bersliweran di internet, tinggal googling aja kok. Saya membaca ulasan mesin jahit portabel untuk pemula dari beberapa merk ternama seperti Butterfly, Singer, Brother, Janome dan Juki. Merk-merk ini sudah saya kenal sebelumnya karena ada di toko Ibuk saya. Penjahit tradisional biasanya memakai mesin jahit Singer atau Butterfly warna hitam yang bisa dipakai dengan listrik atau tanpa listrik pakai goyang kaki. Ibuk saya memakai mesin jahit janome sejak 25 tahun yang lalu untuk menerima pesanan membuat lubang kancing. Dan mesinnya masih awet bertahan sampai sekarang. Sementara mesin Juki terkenal untuk pekerjaan berat (heavy duty).
Labels:
mesin jahit,
sewing machine,
singer,
singer simple 3232
Subscribe to:
Posts (Atom)